PORTALMAKASSAR.COM – Kepala UPT Pusat Pelayanan Usaha Terpadu/Kanrerong Dinas Koperasi (Diskop) Makassar, Muhammad Said menyebut sebanyak 9 pedagang di kawasan Kanrerong ri Karebosi direncanakan bakal mendapat bantuan modal, dan dana tersebut bakal dicairkan pada Minggu ini.
“Alhamdulillah sudah disetujui. Tahap awal, nanti April akan cair. Untuk pencairan tahap pertama, 9 orang. Sementara yang lainnya masih diverifikasi,” ungkap Said.
Untuk besaran pinjamannya pun berbeda-beda, berkisar Rp3-5 juta. Tergantung hasil verifikasi perbankan dalam melihat jenis dan potensi jualan pedagang. Namun Said mengaku, total keseluruhannya mencapai Rp 36 juta.
“Paling lambat tanggal 5 April dicairkan. Nanti kita bicarakan teknis penyerahannya bagaimana. Apakah diserahkan simbolis di kanrerong atau di balaikota,” tambah Said.
Diketahui, Pemkot Makassar sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama kemitraan pembiayaan lunak bagi PKL Kanrerong ri Karebosi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, di Ruang Sipakatau lantai 2 Balaikota Makassar, 21 Februari lalu.
Dari ratusan pedagang yang sudah diverifikasi permohonan bantuan modalnya, Said menuturkan tidak semuanya disetujui. Alasannya, karena terkendala administrasi oleh pihak bank.
“Sudah ada kurang lebih 100 permohonan. Alhamdulillah sudah diverifikasi, ada beberapa memang menjadi hambatan. Seperti ada permasalahan-permasalahan pinjaman di luar sehingga perbankan tidak serta merta memberikan,” beber dia.
Meski begitu, pihaknya masih berusaha meminta kepada pihak bank agar pedagang yang bermohon bisa mendapat bantuan.
Setidaknya kata dia, meski punya pinjaman di bank lain selama pembayarannya lancar, juga diharap bisa dipertimbangkan mendapatkan bantuan.
“Tapi pihak BNI mengatakan, 9 pedagang saja dulu. Tahap kedua nanti sementara diverifikasi,” sambungnya.
Lanjut Said, UPT Pusat Pelayanan Usaha Terpadu juga memberikan rekomendasi kepada pihak bank bagi para pedagang.
Data terakhir dari UPT Pusat Pelayanan Usaha Terpadu/Kanrerong Diskop Makassar, Kanrerong ri Karebosi diisi sebanyak 265 booth/kios. Dengan rincian, 16 kios dekranasda atau kerajinan dan 20 lainnya untuk bulo, sedangkan pedagang 229 kios.
Dari total kios pedagang tersebut, 138 sudah beroperasi dan ada 91 booth diantaranya yang masih kosong. Padahal sudah memiliki ID card atau hak kepemilikan menempati kios.
“Ini yang sementara kita dorong agar beroperasi. Karena ada warning dari pimpinan kalau tidak diisi, akan diganti dengan pedagang lain,” pungkasnya.
(MUH. ERVIN SAPUTRA)