PORTALMAKASSAR.COM – Kampus II Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) yang terletak di Jl Tamalanrea Raya (BTP) Moncongloe Maros, menjadi tuan rumah pada pelatihan Satpam tingkat dasar gada pratama tahap XIV jajaran Polda Sulsel, Selasa (11/8/2020).
Pada acara pembukaan, sebanyak 90 satuan pengamanan (Satpam) dari berbagai instansi, perusahaan, lingkup wilayah Indonesia Timur akan digembleng mulai 11 – 31 Agustus 2020 atau selama 15 hari.
Dari laporan penyelenggara, ke 90 Satpam ini akan diberikan pendidikan dasar, pengantar, pembinan kepribadian, pengetahuan dan keterampilan, perundang-undangan, kesemaptaan dan lain-lain.
Dengan metode 30 persen ceramah, 60 persen praktik, dan tanya jawab oleh para instruktur dari Polda Sulsel.
AKBP Drs Muh Siswa, Kasubdit Satpam Dit BinMas Polda Sulsel membuka acara mewakili Polda Sulsel mengungkapkan di masa pandemi pelaksanaan kegiatan yang mengumpulkan orang dibatasi.
Menurutnya, ada empat kategori zona wilayah terkait covid-19. Yakni, zona hijau yang berarti daerah tanpa corona, zona kuning artinya penyebaran Covid-19 rendah, zona oranye menandakan daerah dengan risiko sedang, dan zona merah berarti wilayah dengan risiko penyebaran corona tinggi.
“Tempat ini (Kampus II Poltek) ternyata sangat baik, dan layak digelar selama pendidikan, karena berada strategis dan tentunya dalam zona hijau,” katanya.
Kedua dalam persiapan pelaksanaan, dilakukan kontrol yang ketat. Karena mengacu standar protokol kesehatan.
“Saya harapkan Anda (peserta) akan menjadi duta covid di tempat kerjanya setelah mengikuti pendidikan dasar ini,” sambungnya.
Dijelaskan, Satpam sebagai profesi yang bekerja sebagai perpanjangan tangan orang yang memiliki kewenangan pengamanan di wilayah tempat dia ditugaskan.
“Perpanjangan tangan polisi di tempat itu. Tapi tentu (kewenangannya) terbatas. Sebagai suatu profesi sehingga dibutuhkan keterampilan. Salah satu syaratnya mengikuti pendidikan lalu dikasi kartu anggota tanda keabsahan,” tutur Muh Siswa.
Dia mengakui realitas yang ada masih banyak Satpam dikerjakan baik di perusahaan maupun instansi belum memiliki legalitas.
“Implikasi legalitas adalah kompetensi. Sehingga dampaknya dalam menjalankan tugas sesuai diharapkan. Jangan abaikan aspek kualitas karena mereka garda terdepan. Saya juga berharap mereka membantu pemutusan mata rantai covid di wilayah kerjanya. Saya minta kegiatan ini optimal serta ciptakan suasana kondisif dalam berinteraksi,” pesan Muh Siswa.

Sementara Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Prof. Muhammad Anshar dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dipilihnya kampus II sebagai penyelenggaraan pendidikan Satpam ini.
“Kami bersyukur jadi tuan rumah. Kita sebelumnya pernah laksanakan selama 2 hari dan ada perubahan, apalagi kalau 15 hari,” ujarnya.
Ia mengapresiasi adanya pendidikan ini karena mampu membentuk SDM unggul dari profesi Satpam. Sebagaimana amanat presiden untuk pembinaan kualitas SDM yang unggul agar Indonesia maju.
Profesi satpam ternyata, sambungnya harus bersertifikat. Karena perpajangan tangan polri untuk tugas pengamanan yang tentu terbatas. Sehingga harus dibekali. Dalam menjalankan Tri darma perguruan tinggi tidak sejalan kalau satpam tidak bagus.
“Kalau sedikit-sedikit berkelahi, ada masalah, itu kan tidak bagus. Setidaknya dengan pendidikan ini Satpam minimal tau tupoksinya,” ungkapnya.
Ia menambahkan agar selama 15 hari ini menjadi tuan rumah yang baik. Pelaksanaan berjalan lancar dan tertib. “Itu sudah kewajiban kami memberikan pelayanan yang prima sebagai tuan rumah. Saya juga minta agar jangan mati lampu selama acara,” pesannya.
Acara ini juga dihadiri Camat Moncongloe sebagai perwakilan Pemkab Maros.