PORTALMAKASSAR.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama-sama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mengadakan pertemuan dengan pengusaha eksportir ikan, untuk membahas kendala yang dihadapi dalam proses pengiriman ikan dan kepiting.
Pertemuan ini dilaksanakan di Hotel Swisbell Panakukang Makassar, Rabu (24/7/2019).
Para pengusaha eksportir yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) Sulsel berkeluh kesah, terkait ekspor ikan lewat udara melalui jalur domestik, ternyata pemungutan biayanya sangat tinggi.
Hal ini disampaikan langsung Wakil Ketua Asprindo DPW Sulsel, Rudolf Andrianto Reich.
Ia mengatakan, biaya ekspor ikan melalui jalur domestik mengalami peningkatan yang cukup fantastis.
“Masih ada pungutan ganda yang dilakukan maskapai diluar aturan yang telah ditetapkan oleh putusan MA , sebenarnya ekspor ikan di Sulsel bisa melonjak asalkan biaya domestik tidak tinggi, tetapi yang terjadi sekarang malah semakin meningkat dari 500 menjadi 1.100 persen, sehingga melalui forum ini kami berharap Kementerian Perhubungan bisa menyelesaikan masalahan ini agar kedepannya lebih bersinergi,” tegas Rudolf.
Menanggapi keluhan para eksportir, Prayudi Budi Utomo, Plt Direktur Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan, berharap pertemuan ini menemui titik temu atas permasalahan yang terjadi di lapangan.
Tak heran pihaknya pun menghadirkan maskapai penerbangan Garuda, yang telah berkomitmen membuat jalur penerbangan domestik khusus ekspor ikan maupun hasil laut lainnya dengan tidak memungut biaya besar.
” Sehingga kendala yang disampaikan oleh pelaku eksportir akan dibuatkan solusi agar tidak ada lagi permasalahan di kemudian hari,” pungkasnya. (*)
GITA OKTAVIOLA