PORTALMAKASSAR.COM – Anggota DPRD Makassar Andi Hadi Ibrahim Baso mendadak jadi pengurus jenazah pasien Covid-19. Ia kini dari rumah sakit ke rumah sakit. Bagaimana ceritanya?
“Ini panggilan kemanusiaan. Bekerja untuk kemanusiaan itukan tidak terbatas pada status sosial dan jabatan,” ujar Hadi.
Ia menceritakan awalnya ia mendapatkan keluhan dari Rumah Sakit Daya, karena sulit mendapatkan orang yang mau mengurus jenazah Covid-19. Dengan tangan terbuka iapun menerima tawaran itu.
“Itu yang pertama. Dan sejak itu saya malah menikmati pekerjaan ini. Meski saya juga tahu risiko tertular ada,” ucapnya.
Tapi bagi Hadi bekerja untuk kemanusiaan di atas segalanya. Sejak itu Hadi aktif menerima tawaran dari rumah sakit.
“Karena ini panggilan kemanusiaan, saya bismillah saja memperbaiki niat dan turun langsung membantu,” ucap Hadi.
Untuk saat ini, ia siap menerima panggilan selama 24 jam dari rumah sakit, jikalau ada informasi adanya pasien Covid-19 yang meninggal.
“Jadi 24 jam kami siap selalu, karena ini jenazah Covid tidak bisa lama, begitu dia meninggal nda bisa sampai satu jam harus cepat prosesnya,” ujarnya.
Berbeda dengan penyelenggaraan jenazah pada umumnya, penanganan jenazah Covid-19 sedikit lebih rumit. Harus menggunakan APD yang lengkap dan penyuciannya dengan tayammum.
“Untuk mengurus jenazah Covid ini memang butuh keilmuan, sebab kami nggak mandikan dengan air, tapi kami tayammumkan sesuai edaran majelis ulama,” lanjutnya.
Ia menerangkan tim penanagan jenazah bagi korban Muslim adalah hafidz dan hafidzah yang telah mendapatkan pelatihan penanganan jenazah sebelumnya.
Zaki Rifan