PORTALMAKASSAR.COM, GOWA – Tegas, transparan dan punya ikrar untuk kelangsungan pembangunan Bangsa dan daerah siang tadi diuraikan para elit utama Kabupaten Gowa. Sikap ini diungkapkan Forkopimda Gowa secara selaras saat menggelar rapat koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) di Baruga Karaeng Pattingalloang Kantor Bupati Gowa, Selasa, (12/01) siang.
Rapat koordinasi ini dilakukan atas inisiasi Kepala Balai Adenan Rasyid untuk melakukan langkah koordinasi untuk upaya pelestarian dan penyelamatan aset negara di area sungai Jeneberang. Permintaan koordinasi ini dengan sigap diterima jajaran Forkopimda bersama jajarannya.
Bupati Gowa Adnan Purichta IYL bersama Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto, Dandim 1409 Gowa Letkol ARH Muhammad Syuaib dengan jelas menyatakan akan mendukung langkah Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) dalam penyelamatan aset negara khususnya konstruksi bendungan di area Sungai Jeneberang.
Di mulai dari laporan kepala Balai Adenan Rasyid yang melaporkan akan kondisi sungai Jeneberang yang kini daya guna dan fungsinya terus menurun akibat kegiatan aktivis tambang yang berada di luar koridor yang ada. Kondisi ini dipastikan akan berdampak cukup fatal ke depan apabila tidak ada langkah taktis dalam penanganan ini.
“Keberadaan Waduk Bili-Bili sangat esensial namun apabila tidak dijaga maka ancaman besar bagi warga Sulsel ke depan, sehingga kami terus berupaya melakukan koordinasi dengan semua pihak, Mulai Pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten agar ada penanganan yang tepat sehingga aset negara ini dapat diselamatkan,” ungkap Kepala Balai.
Bupati Gowa Adnan Purichta IYL langsung menyambut baik langkah pihak Balai.
“Moment koordinasi hari ini adalah langkah tepat dalam membangun komitmen kita semua untuk lestarinya sumber daya alam di Gowa. Pemkab Gowa menegaskan tidak pernah memberikan izin terkait aktivitas tambang di Jeneberang, kami luruskan ini agar ada langkah bersama menangani persoalan in,” urai Bupati Gowa.
Peraih Ki Hajar Dewantara award ini menambahkan, pihaknya akan mendukung langkah Balai Pompengan Jeneberang dalam upaya penertiban kegiatan di Jeneberang.
“Kami meminta data akan titik mana saja yang bisa dilakukan penambangan sehingga semua pihak dapat bersinergi melakukan pembenahan itu,” tegasnya.
Ketegasan sikap juga disampaikan Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto saat memberikan masukan. Menurutnya pihaknya siap bekerja sama melakukan penertiban akan kegiatan di Sungai Jeneberang.
“Kalau hasil kajiannya memang membahayakan kelangsungan masyarakat di Gowa, Makassar dan Takalar ke depan maka penertiban penting dilakukan. Tim terpadu yang melibatkan semua pihak tepat untuk dilakukan,” ungkapnya.
Sedangkan Dandim 1409 Gowa Letkol ARH Muhammad Syuaib juga dengan tegas menyatakan pihaknya sudah lama. Mendengar akan kisruh di area tambang sepanjang sungai Jeneberang.
“Kami tegaskan tidak ada anggota kami yang masih aktif yang terlibat dalam urusan ini. Kami juga tegaskan, kami, baik Pak Bupati, Pak Kapolres dan saya tidak ada beban dalam upaya penertiban lokasi. Apalagi aktivitasnya sudah mulai membahayakan sehingga sikap kami di Forkopimda Gowa siap mendukung upaya balai Pompengan Jeneberang untuk itu, kami siap terlibat dalam kegiatan ini,” urainya.
Terakhir, Bupati Gowa menegaskan langkah koordinasi lanjutan perlu dilakukan.
“Kami, Forkopimda Gowa setiap saat baik kegiatan formal atau non formal siap untuk langkah koordinasi apalagi pemerintah pusat dan provinsi sudah sepakat maka Pemkab Gowa wajib untuk mengawal proses penertiban area tambang yang bermasalah.
“Kami stay untuk bahas langkah teknisnya baik di kantor, di warkop atau saat santai. Pak Kapolres dan Pak Dandim Gowa orangnya simple, apalagi membahas tentang upaya pembangunan di Gowa. Setiap saat siap,” urainya.
Sambutan pihak Forkompinda Gowa langsung disikapi pihak Balai, Adenan Rasyid mengaku bersyukur karena langkah koordinasi dengan Pusat, Provinsi dan Kabupaten menuai dukungan.
“Kami bersyukur komitmen Pemkab Gowa bersama Bapak Kapolres Gowa dan Pak Dandim untuk bersama menjaga aset negara.”
“Ternyata benar, Bapak Bupati Gowa bersama Forkopimda Gowa memang komunikatif, tegas dan punya talenta hebat karena selain cepat respek juga sudah mendeteksi kondisi masalah di lapangan. Kami memastikan akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Gowa dalam setiap langkah Balai akan penanganan area bendungan Bili Bili dan area sungai Jeneberang,” ungkap Adenan sambil berguyon.
Sebelumnya, Kepala Balai Adenan Rasyid dikenal terus aktif melakukan koordinasi dengan Gubernur Sulsel, Kapolda Sulsel dan Pandam VII Wirabuana terkait masalah di beberapa kabupaten di Sulsel.
Adenan Rasyid menyatakan pihaknya melakukan koordinasi ini agar langkah pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang dipahami oleh semua pihak.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan semua pihak, Pak Gubernur, Panglima, Kapolda, Bupati Gowa, Dandim Gowa dan Kapolres atas dukungan untuk upaya penyelamatan aset negara di sepanjang areal sungai di Sulsel khususnya Kabupaten Gowa,” pungkasnya sebelum meninggalkan kantor Bupati Gowa.
Discussion about this post