PORTALMAKASSAR.COM – Pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal-Fadli Ananda berjanji untuk memaksimalkan layanan publik jika mereka terpilih memimpin Makassar ke depan. Salah satunya dengan memberi waktu maksimal 20 menit pada setiap pengurusan layanan publik yang dilakukan masyarakat.
“Kami punya konsep untuk memberikan pelayanan maksimal dalam 20 menit semuanya bisa selesai. Semuanya bisa mereka dapatkan, semuanya bisa diakses,” ujar Deng Ical, sapaan Syamsu Rizal dalam debat kedua Pilwalkot Makassar yang berlangsung di Jakarta, Selasa (25/11) malam.
Agar hal itu bisa berjalan, kata dia, semua kebutuhan mendasar pemerintah dalam memberikan layanan kepada masyarakat harus bisa dipenuhi. Termasuk pembaruan sisten yang terintegrasi dan berbasis digital.
“Konteks pemerintahan yang modern adalah bagaimana kita membuat masyarakat itu sesuai dengan porsi pelayanan kebutuhannya. Karena antara pengusaha dengan petani kebutuhannya berbeda, antara guru dengan buruh kebutuhannya berbeda, jangan pelayanannya 1 untuk semuanya dianggap sama. Di situ lah keadilan yang proporsional. Mesti diciptakan pelayanan-pelayanan dalam konteks pemerintahan sekarang ini yang kita namakan sebagai pelayanan yang sombere’,” tegasnya.
Alumni Fisip Universitas Hasanuddin ini menambahkan, konsep pelayanan publik yang berkualitas ibarat sebuah kubus rubik yang setiap sisinya memiliki warna yang berbeda.
Masyarakat yang melihat sisi kubus rubik yang berbeda pasti memiliki perspektif yang berbeda. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah juga harus mampu melihat dari berbagai sisi sudut kubus rubik tersebut.
“Pemerintah mesti melihat dalam konteks yang terintegrasi, 360 derajat (kotak rubik) semuanya harus kelihatan. Mesti ada ada konsep pelayanan yang bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat 24 jam,” kata Deng Ical.
“Kenapa? Karena dalam pendekatan waktu, antara subuh, pagi, siang, sore, dan malam masyarakat memiliki kompleksitas masalah yang berbeda. Sehingga transparansi pendekatan-pendekatan new service management, new service public management harus diaplikasikan,” tutupnya.