PORTALMAKASSAR.COM – Kota Makassar terus diguyur hujan pada beberapa hari kemarin, hingga hari ini. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar pun mengatakan, prediksi hujan ke depannya akan cukup sedang hingga lebat.
Akibatnya, beberapa daerah di Kota Makassar menjadi langganan banjir. Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, mengakui akan hal tersebut.
“Tentu saya sampaikan di beberapa kesempatan, bahwa di Makassar ini tentu ada daerah banjir, ada daerah genangan,” katanya, Senin (18/1).
Meski begitu, Rudy menjelaskan ada penyebab lain, selain meningkatnya curah hujan di kota Makassar. Kata dia, salah satu penyebabnya, ialah berubahnya sistem keseimbangan alam itu sendiri.
“Ini tidak lain adalah berubahnya sistem keseimbangan alam itu sendiri. Kita tahu banjir yang ada saat ini itu tidak disebabkan oleh ulah kemarin, bukan disebakan oleh bulan lalu, atau tahun lalu. Itu merupakan dari rentetan akumulasi dari penyabab kecil yang kita tidak sadari mungkin 15 tahun yang lalu 10 tahun lalu,” ujarnya.
Dia menjelaskan, salah satunya karena lokasi hunian yang tidak tepat. Daerah yang seharusnya menjadi daerah genangan air, tapi dibanguni hunian, alhasil aktivitas membuang sampah akan memicu banjir.
“Pada saat kita membuang (sampah) tidak banjir memang, tapi akumulasi semua itu, ditambah efek pemicu yang muncul secara tepat waktu misalnya curah hujan yang begitu tinggi untuk durasi yang pendek akibatnya terjadi genangan dan banjir,” kata dia.
“Ini terjadi bahwa air yang masuk sudah tidak sebanding dengan air yang keluar. Kenapa? Karena air keluar ada dua menyerap ke tanah dan mengalir ke laut atau ke sungai. Nah serapannya sudah kecil saluran keluarnya juga mengecil. Air banyak yang masuk pastimi menumpuk. Itulah genangan dan banjir,” sambungnya.