PORTALMAKASSAR.COM, GOWA – Pengelola Instalasi Kebun Benih Padi yang terletak di Jati Kelurahan Mataallo Kecamatan Bajeng Gowa menjadi perbincangan petani.
Pasalnya, dua orang petani penggarap yakni Daeng Bali dan Daeng Mangka mengeluhkan nasibnya, dimana kedua orang petani ini merasa ditelantarkan oleh pengelola Instalasi Kebun Benih.
Dari keluhan yang diterima portalmakassar Gowa dari kedua orang petani yang di dampingi salah satu tokoh pemuda di Bajeng, Alimuddin, bermula dari kesepakatan kerja dengan pihak Instalasi Kebun Benih Padi tersebut, hasil keringat petani yang diberi sawah di areal kantor tersebut ditelantarkan. Setiap warga diberi 3 petak sawah untuk dikelola dan usai panen, pembagian yang disepakati diabaikan.
” Sesuai kesepakatan, dari 3 petak hasil panen, hasilnya diserahkan ke pihak Instalasi Kebun Benih dan satu petak hasilnya untuk kami, namun kami hanya mendapat seperdua dari satu petak tersebut, dua petak setengah hasilnya diambil oleh mereka,” keluh keduanya.
“Petani yang modali semua kebutuhan proses penanaman sampai panen, mulai sewa traktor untuk di bajak, biaya tenaga untuk penanaman, beli bibit, pupuk, saprodi sampai pemeliharaan, namun petani mendapatkan buntung bukan untung. Kejadian ini sudah lama berlangsung,” sambung Alimuddin, Minggu (21/02)
Alimuddin menambahkan selain masalah sewa lahan areal sawah tersebut, pihaknya juga mendapatkan informasi akan adanya beberapa lahan yang digadaikan oleh pengelola Instalasi Kebun Benih.
” Lahannya dikuasai orang lain, termasuk hasil benih yang didapatkan dijual bebas oleh mereka,” ungkapnya.
Sehingga para petani yang didampingi beberapa aktivis pemuda Bajeng meminta pihak terkait untuk melakukan audit terhadap pihak Instalasi Kebun benih,” Bantuan dari Propinsi yang masuk ke Instalasi Kebun Benih juga sering dipermainkan, termasuk bantuan bibit unggul yang juga dijual ke pasar bebas padahal itu hak kelompok tani,” tandasnya.
Terkait tudingan warga tersebut, Rasyid Kepala Kantor Instalasi Kebun Benih Padi Sulsel yang dikonfirmasi portalmakassar Gowa berharap issue ini untuk tidak di ekspose ke publik.
” Kita ketemu dulu Pak, saya belum bisa memberi klarifikasi sebelum ada arahan dari Pimpinan, kami laporan dulu Pak,” singkatnya kepada portalmakassar.
Tinggalkan Komentar