PORTALMAKASSAR.COM – Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Abd. Rahman Bando, menegaskan tidak ada masalah dalam pelaksanaan UNBK di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Makassar, pada 22 April mendatang.
“Kalau UNBK mudah-mudahan sudah tidak ada masalah pertama, dari sisi basis data. Basis data kita sekarang itu sudah terkunci di dalam dapodiknas kita memiliki peserta unbk 23. 334 orang,” kata Abd.Rahman Bando, di Hotel Santika, Jalan Sultan Hasanuddin, Senin (18/3/2019).
Selain itu ia menambahkan, pihaknya telah menjamin data fisik disekolah berdasarkan input data dari masing masing Kepala sekolah atau operator Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“kita sudah pasti kan sudah sesuai dengan data fisik di sekolah berdasarkan input data dari masing-masing kepala sekolah atau operator dapodik sekolah yang kedua kita sudah mengirimkan nomor peserta ujian kepada seluruh anak-anak kita sebanyak 23.334,” jelasnya.
Lebih jauh, Mantan Kadis P2 tersebut melanjutkan, selain pihaknya menjamin dari segi basis data, pihaknya pun menjamin penyediaan listrik dan jaringan telekomunikasi di seluruh titik lokasi pelaksanaan UNBK, dengan bekerja PT PLN Sulawesi Selatan dan Barat bersama PT. Telkom Indonesia.
“Itu termasuk di kepulauan sangkarrang di sana itu ada dua titik yaitu di Baranglompo dan Kodingareng kalau untuk SMP kan kan cuma sampai Sl SD SMP itu tanggal 22 sampai 25 Mei lalu nanti ujian susulan nya tanggal 29 sampai 30 April,” paparnya.
“Di seluruh sekolah tempat pelaksanaan ujian UNBK, itu ada protor yang akan mendampingi anak-anak mereka kemudian teknisi dan kita pun sebagian besar kita upayakan ada cadangan genset di setiap sekolah meskipun tidak semua memiliki cadangan genset,” lanjutnya.
Selain itu, ke depan Dinas Pendidikan Kota Makassar bakal melakukan pengawasan silang di seluruh sekolah SMP, hal ini bertujuan agar menjaga objektivitas sehingga nantinya tidak ada mengawas di sekolahnya sendiri.
“Kita berharap bahwa Insya Allah untuk anak-anak kita yang di pulau yang tidak bisa melaksanakan ujian mandiri di sekolahnya. Karena banyak faktor jaringan dan ketersediaan listrik itu kita telah tentukan tempatnya di daratan, yaitu diikutkan pada beberapa sekolah dengan mendistribusikan mereka secara proporsional di masing-masing sekolah yang tidak akan mengganggu anak-anak,” pungkasnya.
MUH.ERVIN SAPUTRA