PORTALMAKASSAR.COM, JENEPONTO – Kecamatan Rumbia yang merupakan jalur perbatasan Jeneponto-Gowa tertutup akibat longsor. Longsor terjadi di dua titik dan memutus seluruh akses ke wilayah itu.
Satu orang dilaporkan tewas tertimbun. Sementara dua kecamatan lainnya juga mengalami kondisi cukup parah akibat banjir.
Banjir melanda Jeneponto sejak Jumat kemarin. Banjir terjadi setelah bendungan meluap akibat tingginya curah hujan.
Lima kecamatan terdampak. Informasi yang didapatkan Portal Makassar diketahui sebanyak 3 kecamatan masing masing Kecamatan Rumbia, Binamu dan Kecamatan Tarowang menjadi titik terparah. Belum diketahui kerusakan akibat bencana ini.
Haerullah Lodji salah satu aktivis lingkungan hidup Jeneponto menuturkan, dari ketiga kecamatan yang terkena bencana banjir, yang terparah adalah Kecamatan Rumbia.
“Kami baru saja mendampingi Wakil Gubernur Sulsel bersama Bupati Jeneponto dan unit Forkopimda Jeneponto meninjau lokasi,” ujarnya tadi siang lewat ponselnya.
Oji panggilannya mengungkapkan, di Kecamatan Rumbia, selain banjir kecamatan yang berbatasan dengan Gowa ini juga ditimpa longsor di dua titik.
“Di Rumbia longsoran terjadi di Tokka dan Bendung Belong sehingga jalur Jeneponto- Gowa sementara masih tertutup,” ungkapnya.
Oji menambahkan data yang telah masuk ke tim SAR dan pemerintah kabupaten diketahui untuk longsoran di bendung Belong terdapat satu warga yang tewas tertimbun longsor namun sudah dievakuasi. 1 rumah hanyut dan 2 rumah warga tertimbun longsoran dan mengalami kerusakan parah.
Data di Tokka diketahui banjir menyapu bersih 4 rumah warga, 3 warga belum ditemukan 5 ekor sapi dan 1 ekor kuda juga hilang.
Tim SAR dari kabupaten, Dandim Jeneponto dan Polres Jeneponto kini sudah di lokasi. Wakil Gubernur didampingi Bupati Jeneponto bersama forkopimda dan sekda Jeneponto juga dikabarkan telah mengunjungi lokasi.
“Koordinasi akan langkah penyelamatan terus dilakukan, bantuan ke lokasi juga terus berdatangan dan Alhamdulillah kondisi sudah mulai stabil,” ungkapnya.