PORTALMAKASSAR.COM, MAMASA – Gempa yang mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/01) dini hari tadi membuat bangunan SDN 008 Pangandaran, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, ambruk.
Pusat gempa diketahui berada di 2,98 LS, 118.94 BT atau 6 km Timur Laut Kabupaten Majene dengan kedalaman 10 kilometer.
Meski jarak dua kabupaten ini cukup jauh, gempa berkekuatan Mag 6,2 SR ini menimbulkan goncangan yang begitu kuat dan membuat warga Pangandaran panik.
“Hampir jam 3 subuh terasa rumah kayak goyang, juga diikuti teriakan warga berhamburan keluar rumah,” ungkap salah seorang warga Desa Pangandaran, Sudar, Jumat (15/01).
Lebih lanjut Sudar menjelaskan, setelah gempa terjadi, beberapa warga sudah tidak mau kembali ke dalam rumahnya karena takut jika terjadi gempa susulan.
Saat pagi hari, warga kemudian melakukan pengecekan di beberapa lokasi untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi tersebut.
Pada saat itu warga menemukan bangunan SDN 008 Pangandaran mengalami kerusakan cukup parah.
“Terbukti di lokasi sekolah itu banyak yang roboh, selain roboh juga beberapa retak-retak yang sangat parah,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan, Nampak sejumlah bangku dan meja belajar di dalam kelas rusak parah tertimbun material bangunan.
“Juga ada bangunan sekolah SMK yang mengalami kerusakan,” imbuh Sudar.
Di samping itu, sejumlah rumah warga juga mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Beberapa warga mengaku trauma akibat goncangan gempa yng cukup kuat.
Hingga berita ini diterbitkan, Jurnalis Portal Makassar belum bisa menginformasi kepada Kepala BPNB Kabupaten Mamasa akibat gangguan jaringan komunikasi.