PORTALMAKASSAR.COM – Sekolah Dasar (SD) Telkom Makassar menggelar Pekan Olahraga Seni (Porseni) bernuansa budaya di Kawasan Pendidikan Telkom, Senin-Rabu (12-14/12/2022). Kegiatan ini merupakan wadah penyaluran bakat dan hobi sekaligus refreshing siswa setelah mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) tahun ajaran 2022-2023.
Ketua Panitia Porseni SD Telkom Makassar, Dirman, menjelaskan Porseni kali ini sengaja mengangkat tema budaya sebagai upaya mempopulerkan kembali berbagai permainan tradisional. Lewat kegiatan ini, pihaknya mengenalkan ragam permainan tradisional yang seru dan menarik. Tidak kalah dibandingkan permainan saat ini yang kebanyakan berbasis teknologi digital.
“Permainan tradisional merupakan permainan yang sangat seru dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Melalui permainan tradisional, siswa dapat berkreasi serta dapat berbaur satu sama lain,” kata Dirman, dalam keterangan persnya, Senin (12/12/2022).
Alumnus S2 UNM ini menyebut permainan tradisional terancam punah lantaran pada anak-anak muda lebih tertarik bermain game online. Perkembangan teknologi itu memang harus disikapi dengan bijak. Salah satunya dengan tetap menjaga permainan tradisional agar tetap lestari.
“Dengan Porseni ini, membuktikan bahwa SD Telkom Makassar tidak lupa akan permainan tradisional dan akar budaya Indonesia,” katanya. Hal inilah ditegaskannya yang melandasi SD Telkom, 𝘚𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘔𝘪𝘭𝘦𝘯𝘪𝘢𝘭, mengangkat kembali dan memperkenalkan berbagai permainan serta budaya tradisional kepada siswa melalui Porseni Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022/2023.
Dirman menambahkan pihak sekolah juga mengajak siswa beserta orang tuanya untuk mencintai kembali permainan tradisional serta segala sesuatu yang berkenaan dengan unsur kedaerahan (𝘭𝘰𝘤𝘢𝘭 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘦𝘯𝘵). Permainan tradisional merupakan salah satu bagian dari ragam kebudayaan yang tumbuh di Indonesia. Sebelum gempuran perkembangan teknologi muncul, aneka permainan tradisional sempat mewarnai kehidupan anak-anak Indonesia.
Adapun permainan tradisional yang dilombakan pada Porseni SD Telkom Makassar adalah 𝘣𝘢𝘬𝘪𝘢𝘬/𝘵𝘦𝘳𝘰𝘮𝘱𝘢𝘩, 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘱 dorong 𝘣𝘢𝘯, 𝘣𝘰𝘪-𝘣𝘰𝘪𝘢𝘯, 𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨-𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨/𝘩𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨, 𝘦𝘨𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘵𝘰𝘬 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘱𝘢, 𝘥𝘦𝘯𝘥𝘦’-𝘥𝘦𝘯𝘥𝘦’/𝘦𝘯𝘨𝘬𝘭𝘦𝘬 𝘴𝘦𝘳𝘵𝘢 𝘶𝘭𝘢𝘳 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢. Juga ada baca puisi daerah dan nyanyi daerah yang diadakan di pusat perbelanjaan di Makassar, yaitu Phinisi Point.
”Permainan dan budaya tradisional sengaja dipilih untuk mengangkat unsur kedaerahan sekaligus mengedepankan penggunaan bahasa daerah dalam lomba berbau seni serta pada saat pelaksanaan kegiatan diputar musik daerah,” jelasnya.
Kesemuanya itu, ia menyebut untuk memberi gambaran atau mengedukasi siswa akan kearifan lokal yang telah ada sejak dulu dan membuat mereka kembali ke habitat sebenarnya anak-anak, yaitu bermain bersama dan berbaur dengan alam. (*)