PORTALMAKASSAR.COM – PD Pasar Makassar Raya menyiapkan skema agar tidak terjadi kerumunan di pasar-pasar tradisional selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Skema ini untuk mencegah interaksi berlebih seperti yang terjadi di Pasar Terong, Kamis kemarin.
“Telah ada skema penutupan pintu pintu di semua pasar tradisional menjadi 4 jalur masuk. Jadi kalau misalnya ini Pasar Terong jumlah jalur masuknya ada 10, kita akan tutup sisa 4 yang digunakan,” kata Basdir, Jumat (24/4/2020).
Situasi Pasar Terong Kamis kemarin sempat menimbulkan kekhawatiran. Terjadi kerumunan luar biasa di hampir semua sudut.
Semua pintu masuk juga tetap dibuka. Pengunjung tampak tetap berdesakan.
Terong dijejali warga sehari menjelang puasa Ramadan. Ini bertepatan sehari menuju diberlakukannya PSBB untuk wilayah Makassar.
Tak hanya Pasar Terong, sejumlah pasar tradisional lain juga dalam situasi serupa. Di Pasar Pabaengbaeng, Pannampu, Tamamaung dan Pasar Niaga Daya, terjadi lonjakan pengunjung.
Di beberapa pasar tumpah, seperti di jalur masuk BTP terjadi transaksi langsung yang menimbulkan kerumunan warga. Begitu juga di beberapa titik di Paccerakkang, pasar tumpuh masih dijejali emak-emak.
Menurut Basdir, dalam skema selanjutnya ia akan menurunkan TNI-Polri untuk membantu melakukan penertiban di pasar. Pelibatan aparat kata dia, penting untuk mencegah situasi ini berlanjut.
“Jadi pedagang kita tidak matikan, tetap transaksi (secara online maupun offline) ada. Walaupun pembeli tidak ketemu dengan pedagangnya,” jelas Basdir.
Ia mengaku skema tersebut juga telah disampaikan oleh PJ Walikota Makassar M Iqbal Samad Suhaeb.
“Kami akan terus monitoring ini, karena pak wali minta koordinasikan terus dengan kecamatan. Ya kami kan koordinasi hari ini juga,” terangnya.