PORTALMAKASSAR.COM – Mansur (26) warga asal Bulukumba yang sempat dirantai oleh keluarganya selama 9 tahun lantaran kerap mengamuk, justru jauh labih baik saat ditangani di Makassar.
Mansur ditampung di P2TP2A Makassar, Jl Anggrek selama 38 hari atau satu bulan lebih. Selama di Makassar, Mansur tidak pernah terdengar mengamuk seperti yang katanya dialami di tempat sebelumnya.
Walau ‘kebahagiaan dan kebebasan’ dirasakan di P2TP2A Makassar dibawah kepemimpinan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Tenri A Palallo.
Mansur harus kembali ke kampung halamannya di Bulukumba. Senin (11/11/2019), Mansur dijemput tim Dinas Sosial Kabupaten Bulukumba dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Selesai lagi tugas 1 kemanusian dan saya berdoa semoga Mansur menemukan tempat yang tepat,” kata Tenri A Palallo, saat melepas Mansur.
“Saya kira 38 hari di tangan kami kita mengajari dan membuat dia riang, dia tau dia ada dan bermanfaat, dia punya martabat, dia bisa lakukan aktifitas seperti yang lainya, siram bunga dan besih anaknya dia lakukan yang orang dewasa lakukan,” jelasnya.
“Mengamuk itu kalau kita tidak bisa disesuaikan apa keinginanya dan telah diserahkan ke Pemkab Bulukumba,” tambahnya.
Sebelumnya, Mansur sendiri telah berada di bawa pengurusan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan (P2TP2A) Makassar. Mansur kini mulai ditangani dan beraktiftas seperti biasanya.
Mansur yang dipasung sejak umur 19 tahun ini dikenal aktif dan pintar, ia bahkan aktif menjalankan ibadah, hanya saja Mansur kerap emosi jika keinginanya tak dipenuhi.
Portal Makassar pernah mengunjungi P2TP2A Makassar saat Mansur diawal-awal ditampung. Kebahagiaan Mansur terpancar dari raut wajahnya. Karena dikelilingi orang-orang care.
Dibalik semuanya, sosok Tenri A Palallo lah yang menjadi kunci Mansur jauh lebih baik.
Tak membedakan anak dari mana, Tenri memberikan kasih sayang seperti anak sendiri. Memeluk dan meluangkan waktu kepada anak-anak di P2TP2A Makassar.
Bahkan berjoget hingga bernyanyi bersama dilakukan Bunda Tenri. Sehingga, terbukti, anak-anak hingga suasana di P2TP2A menyatu sebagai keluarga.
“Terima kasih Bunda (Tenri) dedikasinya. Semoga dibalas oleh Allah SWT,” amin.