PORTALMAKASSAR.COM, MAROS – Tokoh pemuda asal Kabupaten Maros, Amiruddin kembali melontarkan pernyataan yang cukup kritis terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Amir sapaan akrab Amiruddin mengatakan, Bantuan Langsung Tunai merupakan asupan dari pemerintah terhadap warganya.
Asupan itu tak jarang bisa meninakbobokkan, bahkan bisa membuat generasi muda bangsa menjadi malas bekerja, malas berusaha, karena merasa mendapatkan bantuan dari negara.
Tak hanya itu, dirinya bahkan merasa miris dengan sebagian kalangan yang telah memperoleh penghasilan yang layak, pekerjaan dan pendapatan yang berkecukupan, tapi masih berharap memperoleh BLT.
“Bukan rahasia lagi. Banyak kok orang yang sebenarnya tidak layak menerima (BLT), tapi malah dapat.Sementara ada orang yang seharusnya dapat, malah tidak dikasih,” ungkap Amir.
Lebih jauh, pemuda yang beberapa waktu lalu ini juga sempat viral lantaran menyoroti sikap oknum kepala desa atas dugaan pelanggaran Pilkada di Kabupaten Maros ini mengatakan dirinya merasa malu jika harus menerima BLT.
“Saya ini, sebenarnya layak juga menerima BLT karena pendapatan saya tidak jauh beda dengan yang dapat BLT itu. Tapi kalau mau dikasih, tidak akan saya terima, karena saya malu,” kata Amir.
Walaupun menolak dan merasa malu menerima BLT, Amir tetap menyarankan pemerintah tidak menghentikan program BLT.
Hanya saja, perlu pengawalan dengan ketat agar tepat sasaran dan adil dalam pembagiannya.
“Saya ini cuma warga biasa. Kepada pemerintah terkhusus Presiden (Jokowi) terkait BLT tolong dievaluasi hingga ke bawah supaya tidak kacau dan bisa adil pembagiannya,” pungkasnya.